Topik : Linguistik Umum
Linguistik berarti ”ilmu
bahasa”. Kata linguistik berasal dari kata Latin Lingua yang berarti ’bahasa’.
Dalam bahasa-bahasa ”Roman” (yaitu bahasa-bahasa yang berasal dari bahasa
Latin) masih ada kata-kata serupa dengan lingua Latin itu, yaitu langue dan
langage dalam bahasa Prancis, dan lingua dalam bahasa Italia. Bahasa Inggris
mengambil dari bahasa Prancis kata yang kini menjadi language. Istilah
linguistic dalam bahasa Inggris berkaitan dengan language. Seperti dalam bahasa
Prancis istilah lingustique berkaitan dengan langage, sedangkan dalam bahasa
Indonesia ”linguistik” adalah nama bidang ilmu, dan kata sifatnya adalah
”linguistis” atau ”Linguistik” (Verhaar, 2001:3). (Teori)
Selanjutnya, Verhaar
(2001:3) menyebutkan bahwa dalam bahasa Indonesia ahli linguistik disebut
”linguis”, yang dipinjam dari kata Inggris linguist yang berarti ’seorang yang
fasih dalam berbagai bahasa’. Ilmu linguistik sering disebut ”linguistik umum”.
Artinya, ilmu linguistik tidak hanya menyelidiki salah satu bahasa saja
(seperti bahasa Inggris atau bahasa Indonesia), tetapi menyangkut bahasa secara
umum. (Teori)
Bagi linguis,
pengetahuan yang luas tentang linguistik tentu akan sangat membantu dalam
menyelesaikan dan melaksanakan tugasnya. Seorang linguis dituntut untuk dapat
menjelaskan berbagai gejala bahasa dan memprediksi gejala berikutnya. Bagi
peneliti, kritikus, dan peminat sastra, linguistik akan membantu mereka dalam
memahami karya-karya sastra dengan lebih baik. Bagi guru bahasa pengetahuan
tentang seluruh subdisiplin linguistik (fonologi, morfologi, sintaksis, dan
semantik) akan diperlukan. Sebagai guru bahasa, selain dituntut untuk mampu
berbahasa dengan baik dan benar, mereka juga dituntut untuk dapat menjelaskan
masalah dan gejala-gejala bahasa. Pengetahuan tentang linguistik akan menjadi
bekal untuk melaksanakan tugas tersebut. (Analisis penulis)
Chaer (2003:332)
menyebutkan bahwa studi linguistik telah mengalami tiga tahap perkembangan,
yaitu dari tahap pertama disebut tahap spekulasi, tahap kedua disebut tahap
observasi dan klasifikasi, dan tahap ketiga adalah disebut dengan tahap
perumusan teori. Pada tahap spekulasi, pernyataan-pernyataan tentang bahasa
tidak didasarkan pada data empiris, melainkan pada dongeng atau cerita rekaan belaka.
Pada tahap klasifikasi dan observasi, para ahli bahasa mengadakan pengamatan
dan penggolongan terhadap bahasa-bahasa yang diselidiki, tetapi belum sampai
pada perumusan teori. Karena itu, pekerjaan mereka belum dapat dikatakan
bersifat ilmiah. Penyelidikan yang bersifat ilmiah baru dilakukan orang pada
tahap ketiga, dimana bahasa yang diteliti itu bukan hanya diamati dan
diklasifikasi, tetapi juga telah dibuatkan teori-teorinya. (teori)
Dalam sejarah
perkembangannya, linguistik dipenuhi berbagai aliran dan paham yang dari luar
tampaknya sangat ruwet, saling berlawanan dan membingungkan terutama bagi para
pemula (Chaer, 2003:332). (teori)
Sejarah linguistik yang
sangat panjang telah melahirkan berbagai aliran-aliran linguistik.
Masing-masing aliran tersebut memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang
bahasa, tapi pada prinsipnya aliran tersebut merupakan penyempurnaan dari
aliran-aliran sebelumnya. (Analisis penulis)
Þ Analisis :
Konstruksi kajian
pustaka diatas sudah berkaitan dengan tema yang di berikan yaitu linguistik
umum. Penulis menjabarkan linguistik umum di atas pada sisi pengertian
linguistik dan sejarah linguistik, yang di dalamnya berisikan teori-teori yang
relevan serta analisis dari penulis itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar