Minggu, 09 Februari 2014

Contoh kajian pustaka

Topik : Linguistik Umum
            Linguistik berarti ”ilmu bahasa”. Kata linguistik berasal dari kata Latin Lingua yang berarti ’bahasa’. Dalam bahasa-bahasa ”Roman” (yaitu bahasa-bahasa yang berasal dari bahasa Latin) masih ada kata-kata serupa dengan lingua Latin itu, yaitu langue dan langage dalam bahasa Prancis, dan lingua dalam bahasa Italia. Bahasa Inggris mengambil dari bahasa Prancis kata yang kini menjadi language. Istilah linguistic dalam bahasa Inggris berkaitan dengan language. Seperti dalam bahasa Prancis istilah lingustique berkaitan dengan langage, sedangkan dalam bahasa Indonesia ”linguistik” adalah nama bidang ilmu, dan kata sifatnya adalah ”linguistis” atau ”Linguistik” (Verhaar, 2001:3). (Teori)
            Selanjutnya, Verhaar (2001:3) menyebutkan bahwa dalam bahasa Indonesia ahli linguistik disebut ”linguis”, yang dipinjam dari kata Inggris linguist yang berarti ’seorang yang fasih dalam berbagai bahasa’. Ilmu linguistik sering disebut ”linguistik umum”. Artinya, ilmu linguistik tidak hanya menyelidiki salah satu bahasa saja (seperti bahasa Inggris atau bahasa Indonesia), tetapi menyangkut bahasa secara umum. (Teori)
            Bagi linguis, pengetahuan yang luas tentang linguistik tentu akan sangat membantu dalam menyelesaikan dan melaksanakan tugasnya. Seorang linguis dituntut untuk dapat menjelaskan berbagai gejala bahasa dan memprediksi gejala berikutnya. Bagi peneliti, kritikus, dan peminat sastra, linguistik akan membantu mereka dalam memahami karya-karya sastra dengan lebih baik. Bagi guru bahasa pengetahuan tentang seluruh subdisiplin linguistik (fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik) akan diperlukan. Sebagai guru bahasa, selain dituntut untuk mampu berbahasa dengan baik dan benar, mereka juga dituntut untuk dapat menjelaskan masalah dan gejala-gejala bahasa. Pengetahuan tentang linguistik akan menjadi bekal untuk melaksanakan tugas tersebut. (Analisis penulis)
            Chaer (2003:332) menyebutkan bahwa studi linguistik telah mengalami tiga tahap perkembangan, yaitu dari tahap pertama disebut tahap spekulasi, tahap kedua disebut tahap observasi dan klasifikasi, dan tahap ketiga adalah disebut dengan tahap perumusan teori. Pada tahap spekulasi, pernyataan-pernyataan tentang bahasa tidak didasarkan pada data empiris, melainkan pada dongeng atau cerita rekaan belaka. Pada tahap klasifikasi dan observasi, para ahli bahasa mengadakan pengamatan dan penggolongan terhadap bahasa-bahasa yang diselidiki, tetapi belum sampai pada perumusan teori. Karena itu, pekerjaan mereka belum dapat dikatakan bersifat ilmiah. Penyelidikan yang bersifat ilmiah baru dilakukan orang pada tahap ketiga, dimana bahasa yang diteliti itu bukan hanya diamati dan diklasifikasi, tetapi juga telah dibuatkan teori-teorinya. (teori)
            Dalam sejarah perkembangannya, linguistik dipenuhi berbagai aliran dan paham yang dari luar tampaknya sangat ruwet, saling berlawanan dan membingungkan terutama bagi para pemula (Chaer, 2003:332). (teori)
            Sejarah linguistik yang sangat panjang telah melahirkan berbagai aliran-aliran linguistik. Masing-masing aliran tersebut memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang bahasa, tapi pada prinsipnya aliran tersebut merupakan penyempurnaan dari aliran-aliran sebelumnya. (Analisis penulis)
Þ    Analisis :
      Konstruksi kajian pustaka diatas sudah berkaitan dengan tema yang di berikan yaitu linguistik umum. Penulis menjabarkan linguistik umum di atas pada sisi pengertian linguistik dan sejarah linguistik, yang di dalamnya berisikan teori-teori yang relevan serta analisis dari penulis itu sendiri.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar