1. Latar Belakang Membaca
Pada hakikatnya belajar bahasa
adalah belajar berkomunikasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis.Dalam
pembelajarannya keempat aspek keterampilan berbahasa ( berbicara, menulis,
menyimak, dan membaca ) disajikan dalam porsi yang seimbang dan dilaksanakan
secara terpadu.
##Keterampilan membaca adalah keterampilan reseptif di
samping keterampilan menyimak. Sebagai
salah satu keterampilan reseptif, membaca merupakan komponen pemahaman.Bahan
pembelajaran pemahaman diambil dari bahan mendengarkan dan membaca, yang
meliputi pengembangan kemampuan untuk menyerap gagasan, pendapat, pengalaman,
pesan, dan perasaan yang dilisankan atau ditulis.
2. pengertian membaca
2.1 Pengertian membaca menurut ahli
Ò Membaca
adalah proses berpikir, yang termasuk di dalamnya adalah mengartikan,
menafsirkan arti, dan menerapkan ide dari lambang.(Carter)
Ò Membaca
ialah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh
pesan yang disampaikan penulis melalui media bahasa tulis.Dalam hal ini,
membaca selain sebagai suatu proses, juga bertujuan. [Hodgson dalam Tarigan
(1985:7)]
Ò Membaca
adalah suatu proses kegiatan mencocokkan huruf atau melafalkan lambang-lambang
bahasa tulis. [Anderson dalam Tarigan (1985:7)]. Hal ini sesuai dengan membaca
pada level rendah.
Ò Membaca merupakan salah satu keterampilan
berbahasa yang termasuk di dalam retorika seperti keterampilan berbahasa yang
lainnya (berbicara dan menulis) (Haryadi 2007:4).
2.2 pengertian membaca
secara umum
Ò Membaca
merupakan keterampilan berbahasa yang berkaitan dengan keterampilan berbahasa
lainnya.
Ò Jadi,
membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa, proses aktif, bertujuan,
serta memerlukan strategi tertentu sesuai dengan tujuan dan jenis membaca.
3. hakikat membaca
Ò Membaca
adalah kegiatan merespon lambang-lambang cetak atau lambang tulis dengan
menggunakan pengertian yang tepat.
Ò Dua
tingkat proses dari penerjemahan dan pemahaman: pengarang menulis pesan berupa
kode(tulisan), dan pembaca mengartikan kode itu.
4. tujuan membaca
- Membaca untuk memperoleh
perincian-perincian atau fakta-fakta (reading for details or
facts). =Membaca tersebut bertujuan untuk menemukan atau mengetahui
penemuan-penemuan telah dilakukan oleh sang tokoh, untuk memecahkan
masalah-masalah yang dibuat oleh sang tokoh.
- Membaca untuk memperoleh ide-ide
utama (reading for main ideas). =Membaca untuk mengetahui topik atau masalah
dalam bacaan. Untuk menemukan ide pokok bacaan dengan membaca halamn demi
halaman.
3. Membaca untuk menyimpulkan atau membaca inferensi (reading for inference).= Pembaca diharapkan dapat merasakan
sesuatu yang dirasakan penulis.
4. Membaca
untuk mengetahui ukuran atau susunan, organisasi cerita (reading for
sequenceor organization).=Membaca tersebut bertujuan untuk mengetahui bagian-bagian cerita dan
hubungan antar bagian-bagian cerita.
5. Membaca untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan (reading for
classify). =Membaca jenis ini bertujuan untuk menemukan hal-hal yang tidak wajar
mengenai sesuatu hal (Anderson dalam Tarigan 1979:10).
6. Membaca untuk menilai atau mengevaluasai (reading to evaluate). =Jenis membaca tersebut
bertujuan menemukan suatu keberhasilan berdasarkan ukuran-ukuran tertentu.
Membaca jenis ini memerlukan ketelitian dengan membandingkan dan mengujinya
kembali.
7. Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan (reading to
compare or contrast). = Tujuan membaca tersebut adalah untuk
menemukan bagaimana cara, perbedaan atau persamaan dua hal atau lebih.
5. jenis-jenis membaca
Ò Menurut
Tarigan (1985:11–13) jenis-jenis membaca ada dua macam, yaitu: A). membaca
nyaring dan B). membaca dalam hati.
membaca nyaring: Membaca nyaring
(membaca bersuara) adalah suatu kegiatan membaca yang merupakan alat bagi
pembaca bersama orang lain untuk menangkap isi yang berupa informasi bagi
pengarang (Kamidjan, 1969:9). Membaca nyaring pada hakikatnya adalah proses
melisankan sebuah tulisan dengan memperhatikan suara, intonasi, dan tekanan
secara tepat, yang diikuti oleh pemahaman makna bacaan oleh pembaca.
Membaca dalam hati terdiri atas:
(a) membaca ekstensif, yang dibagi lagi menjadi: membaca survey, membaca sekilas,
dan membaca dangkal ; dan (b) membaca
intensif, yang terdiri dari: membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa.
Keduanya sering disebut membaca pemahaman.
membaca ekstensif terdiri dari :
Ò a.
Membaca Ekstensif : Proses membaca yang dilakukan secara luas, bahan bacaan
yang digunakan bermacam-macam dan waktu yang digunakan cepat dan singkat.
Bertujuan hanya sekadar memahami isi yang penting dari bahan bacaan dengan
waktu yang singkat dan cepat.
Ò 1)
Membaca survey bertujuan untuk mengetahui gambaran umum isi dan ruang lingkup
bahan bacaan.Contoh membaca survey : membaca judul, pengarang, daftar isi.
Ò 2)
Membaca sekilas /skimming : membaca
cepat untuk mencari dan mendapatkan informasi secara cepat dan mengetahui
secara umum isi bacaan dan bagiannya. Membaca sekilas merupakan salah satu
teknik dalam membaca cepat. Soedarso (2001:88-89)
Ò 3)
Membaca dangkal merupakan kegiatan membaca
untuk memperoleh pemahaman yang dangkal dari bahan bacaan ringan yang
kita baca. Tujuan membaca dangkal adalah untuk mencari kesenangan.
membaca intensif:
Ò Membaca
intensif merupakan kegiatan membaca bacaan secara teliti dan seksama dengan
tujuan memahaminya secara rinci.
Ò Membaca
intensif merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan
membaca secara kritis.
kalau boleh tau itu referensi nya dari buku apa ya
BalasHapusklo boleh jawab ini referensi nya dri buku sastra indonesia di mana buku2 tersebut memiliki wawasan yg tinggi bg pembaca nya trimakasih
Hapussaya jg mau bertanya mengapa seorang harus memiliki sastra indonesia
BalasHapuska boleh minta daftar pustakanya? judul bukunya Tarigan yg mana yaah? makasii :)
BalasHapus