Minggu, 09 Februari 2014

Konsep dasar membaca

1. Latar Belakang Membaca
Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis.Dalam pembelajarannya keempat aspek keterampilan berbahasa ( berbicara, menulis, menyimak, dan membaca ) disajikan dalam porsi yang seimbang dan dilaksanakan secara terpadu.
##Keterampilan membaca adalah keterampilan reseptif di samping keterampilan menyimak.  Sebagai salah satu keterampilan reseptif, membaca merupakan komponen pemahaman.Bahan pembelajaran pemahaman diambil dari bahan mendengarkan dan membaca, yang meliputi pengembangan kemampuan untuk menyerap gagasan, pendapat, pengalaman, pesan, dan perasaan yang dilisankan atau ditulis.

2. pengertian membaca
2.1 Pengertian membaca menurut ahli
Ò  Membaca adalah proses berpikir, yang termasuk di dalamnya adalah mengartikan, menafsirkan arti, dan menerapkan ide dari lambang.(Carter)
Ò  Membaca ialah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media bahasa tulis.Dalam hal ini, membaca selain sebagai suatu proses, juga bertujuan. [Hodgson dalam Tarigan (1985:7)]
Ò  Membaca adalah suatu proses kegiatan mencocokkan huruf atau melafalkan lambang-lambang bahasa tulis. [Anderson dalam Tarigan (1985:7)]. Hal ini sesuai dengan membaca pada level rendah.
Ò  Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang termasuk di dalam retorika seperti keterampilan berbahasa yang lainnya (berbicara dan menulis) (Haryadi 2007:4).
2.2 pengertian membaca secara umum
Ò  Membaca merupakan keterampilan berbahasa yang berkaitan dengan keterampilan berbahasa lainnya.
Ò  Jadi, membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa, proses aktif, bertujuan, serta memerlukan strategi tertentu sesuai dengan tujuan dan jenis membaca.



3. hakikat membaca
Ò  Membaca adalah kegiatan merespon lambang-lambang cetak atau lambang tulis dengan menggunakan pengertian yang tepat.
Ò  Dua tingkat proses dari penerjemahan dan pemahaman: pengarang menulis pesan berupa kode(tulisan), dan pembaca mengartikan kode itu.

4. tujuan membaca
  1. Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta (reading for details or facts). =Membaca tersebut bertujuan untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan telah dilakukan oleh sang tokoh, untuk memecahkan masalah-masalah yang dibuat oleh sang tokoh.
  1. Membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas).                                  =Membaca untuk mengetahui topik atau masalah dalam bacaan. Untuk menemukan ide pokok bacaan dengan membaca halamn demi halaman.
3.    Membaca untuk menyimpulkan atau membaca inferensi (reading for inference).= Pembaca diharapkan dapat merasakan sesuatu yang dirasakan penulis.
4. Membaca untuk mengetahui ukuran atau susunan, organisasi cerita (reading for sequenceor organization).=Membaca tersebut bertujuan untuk mengetahui bagian-bagian cerita dan hubungan antar bagian-bagian cerita.
5. Membaca untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan (reading for classify). =Membaca jenis ini bertujuan untuk menemukan hal-hal yang tidak wajar mengenai sesuatu hal (Anderson dalam Tarigan 1979:10).
6. Membaca untuk menilai atau mengevaluasai (reading to evaluate). =Jenis membaca tersebut bertujuan menemukan suatu keberhasilan berdasarkan ukuran-ukuran tertentu. Membaca jenis ini memerlukan ketelitian dengan membandingkan dan mengujinya kembali.
7. Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan (reading to compare or contrast). = Tujuan membaca tersebut adalah untuk menemukan bagaimana cara, perbedaan atau persamaan dua hal atau lebih.


5. jenis-jenis membaca
Ò  Menurut Tarigan (1985:11–13) jenis-jenis membaca ada dua macam, yaitu: A). membaca nyaring dan B). membaca dalam hati.
membaca nyaring: Membaca nyaring (membaca bersuara) adalah suatu kegiatan membaca yang merupakan alat bagi pembaca bersama orang lain untuk menangkap isi yang berupa informasi bagi pengarang (Kamidjan, 1969:9). Membaca nyaring pada hakikatnya adalah proses melisankan sebuah tulisan dengan memperhatikan suara, intonasi, dan tekanan secara tepat, yang diikuti oleh pemahaman makna bacaan oleh pembaca.
Membaca dalam hati terdiri atas: (a) membaca ekstensif, yang dibagi lagi menjadi: membaca survey, membaca sekilas, dan membaca dangkal ; dan  (b) membaca intensif, yang terdiri dari: membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa. Keduanya sering disebut membaca pemahaman.
membaca ekstensif terdiri dari :
Ò  a. Membaca Ekstensif : Proses membaca yang dilakukan secara luas, bahan bacaan yang digunakan bermacam-macam dan waktu yang digunakan cepat dan singkat. Bertujuan hanya sekadar memahami isi yang penting dari bahan bacaan dengan waktu yang singkat dan cepat.
Ò  1) Membaca survey bertujuan untuk mengetahui gambaran umum isi dan ruang lingkup bahan bacaan.Contoh membaca survey : membaca judul, pengarang, daftar isi.
Ò  2) Membaca  sekilas /skimming : membaca cepat untuk mencari dan mendapatkan informasi secara cepat dan mengetahui secara umum isi bacaan dan bagiannya. Membaca sekilas merupakan salah satu teknik dalam membaca cepat. Soedarso (2001:88-89)
Ò  3) Membaca dangkal merupakan kegiatan membaca  untuk memperoleh pemahaman yang dangkal dari bahan bacaan ringan yang kita baca. Tujuan membaca dangkal adalah untuk mencari kesenangan.
membaca intensif:
Ò  Membaca intensif merupakan kegiatan membaca bacaan secara teliti dan seksama dengan tujuan memahaminya secara rinci.
Ò  Membaca intensif merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan membaca secara kritis.


4 komentar:

  1. kalau boleh tau itu referensi nya dari buku apa ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. klo boleh jawab ini referensi nya dri buku sastra indonesia di mana buku2 tersebut memiliki wawasan yg tinggi bg pembaca nya trimakasih

      Hapus
  2. saya jg mau bertanya mengapa seorang harus memiliki sastra indonesia

    BalasHapus
  3. ka boleh minta daftar pustakanya? judul bukunya Tarigan yg mana yaah? makasii :)

    BalasHapus