Pendahuluan
Latar Belakang
Dalam
buku EYD Bahasa Indonesia disebutkan tata cara penggunaan kalimat yang baik dan
benar beserta penulisannya. Makalah ini menyajikan pemakaian huruf kapital dan
pemakaian huruf miring saja agar benar dalam penggunaannya.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana pemakaian huruf kapital atau huruf besar ?
2.
Bagaimana pemakaian huruf miring yang
benar ?
Pemakaian
Huruf Kapital dan
Huruf Miring
A.
Huruf
kapital atau Huruf Besar
o Pemakaian Huruf kapital
1. Huruf Kapital atau huruf besar
dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Contoh : a. Dia pergi ke sekolah
b. Bagaimana cara membuat kue?
c.
Saya bahagia hari ini.
2. Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama petikan langsung.
Contoh : a. Ibu bertanya, “ Apakah kamu sakit?”
b. “ Mengapa kamu terlambat?”, tanya
ayah.
c. “ Bagaimana keadaan mu hari ini?”,
tanya kakak.
3.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk
kata ganti untuk Tuhan.
Contoh : a. Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
b. Tuhan sangat mencintai hamba-Nya.
c. Kitab Zabur, Taurat, Injil,
Al-Qur’an.
4.
Huruf kapital sebagai huruf pertama gelar, kehormatan, keturunan, dan keagamaan
yang diikuti nama orang.
Contoh : a. Nabi Adam d.
Haji Salim
b. Sultan Agung e. Suster
Desi
c. Raden Ajeng Kartini
5.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang
didikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu,
nama instansi, atau nama tempat.
Contoh : a. Profesor
Pranowo ; Presiden Susilo Bambang Yudoyono ;
Bupati Idam Samawi
b. Sekretaris Jenderal Departemen Perhubungan
c. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
6.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Contoh:
a. Petrus Danang Mustika
b.
Fajar Nurrahman
7. Huruf kapital diapakai sebagai
huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan
bahasa.
Contoh : a. bahasa Indonesia
b. suku Dayak
c. bangsa Melayu
8.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya
dan peristiwa sejarah.
Contoh : a. bulan Desember d. hari Senin
b. hari Natal e. Bandung Lautan Api
c. tahun Hijriah f. Perang Diponegoro
9. Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri geografi, unsur-unsur nama
geografi yang diikuti nama diri geografi, dan dipakai sebagai huruf pertama
nama diri atau nama diri geografi jika kata yang mendahuluinya menggambarkan
kekhasan budaya.
Contoh : a. Banyuwangi, Yogyakarta
b. Sungai Amazon, Danau
Toba, Selat Bali, Gunung Merbabu, Pulau
Samosir, Jalan Simanjuntak
c. batik Yogyakarta, sate Pak Made, kain
songket
10.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga
pemerintahan dan ketatanegaraan , badan, serta nama dokumen resmi.
Contoh:
a. Republik Indonesia
b. Dewan Perwakilan Rakyat
c. Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika
d. Undang-Undang Dasar 1945
11.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna
yang terdapat pada nama badan, lembaga, pemerintah dan ketatanegaraan, serta
dokumen resmi.
Contoh: a. Perserikatan Bangsa-Bangsa
b. Asas-Asas
Koperasi
12.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsure
kata ulang sempurna), didalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul
karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan , yang dan untuk yang tidak
terletak pada posisi awal.
Contoh
: a. Baca majalah Bahasa dan Sastra.
b. Mari belajar ke perpustakaan.
c. Baca cerpen yang berjudul Cinta yang
Menyedihkan.
13.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan, nama gelar,
pangkat, dan sapaan yang digunakan
dengan nama diri.
Contoh : Dr. ; Prof. ; S.H ; S.Pd ; M.Hum
14.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan
seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam
penyapaan pengacuan.
Contoh: a. Besok Ibu akan pulang.
b. Kemarin
Bapak pulang kampung.
c. Selamat
jalan, Kak.
15.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf petama kata Anda yang digunakan dalam
penyapaan.
Contoh : Apa pekerjaan Anda ? ; Terimakasih
atas perhatian Anda.
o Pengkhususan pemakaian
huruf kapital
1. Huruf
kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai
nama jenis atau satuan ukur.
Contoh
: a. 10 volt
b. mesin diesel
2. Huruf
kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang
dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
Contoh
: a. mengindonesiakan kata asing
b. kebarat-baratan
3. Huruf
kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak
dipakai sebagai nama.
Contoh:
a. Soekarno dan Hatta memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia.
b. Perlombaan senjata membawa
risiko pecahnya perang dunia.
4. Huruf
kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi
unsur nama diri.
Contoh
: a. bermain di danau
b.
menyeberangi selat
5. Huruf
kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan
sebagai nama jenis.
Contoh
: a. gula jawa
b.
pisang ambon
6.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga
pemerintahan, dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi.
Contoh:
a. Beberapa badan hukum
b. menjadi sebuah kerajaan
c. kerjasama antara presiden dan perdana menteri
d. menurut kitab
undang-undang hukum pidana yang berlaku
7.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.
Contoh:
a. kita harus menghormati bapak dan ibu guru kita.
b. mereka adalah kakak dan adik yang sangat rukun.
c. setelah ditinggalkan
kakek dan neneknya, dia sangat sedih.
8.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Contoh
: a. dia baru saja naik haji
b. dia senang karena baru saja diangkat sebgai
presiden
9.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang
tidak merujuk kepada nama orang, instansi, atau tempat tertentu.
Contoh
: a. berapa orang dosen
yang menghadiri seminar ini
b.
kemarin profesor itu pergi ke Surabaya
B.
Pemakaian Huruf
Miring
1.
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan
surat kabar, yang dikutip dalam tulisan.
Contoh:
a. saya belum memahami buku Membaca Cepat
pengarang Sudarso
b.
artikel kesehatan itu dimuat di majalah Genie
c. tulisan dosen
Sanata Dharma, dimuat di surat kabar Harian
Jogja
2.
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,
bagian kata, kata, atau kelompok kata.
Contoh:
a. huruf kapital tidak dipakai
sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara
b. dia bukan pembunuh, melainkan dibunuh
3.
Huruf miring dan cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau
ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
Contoh:
a. nama ilmiah padi adalah Oryza Sativa
b.
di topi sekolahku bertuliskan tut wuri
handayani
4.
Ungkapan asing yang telah diserap dalam bahasa Indonesia, penulisannya
diperlakukan sebagai kata Indonesia.
Contoh
: a. terjadi penebangan ilegal di
hutan Kalimantan.
b. batik Jogja di ekspor ke luar negri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar